RANCANGAN USULAN PENILITIAN
A.
Pengertian Rancangan Usulan
Penelitian
Rancangan penilitian bisa diartikan
suatu proses analisis dan pengumpulan data penelitian. Akan tetapi dalam arti
luasnya rancangan penelitian itu meliputi proses dari perencanaan serta pelaksanaan
penelitian. Sebenarnya rancangan penelitian itu adalah catatan yang menjelaskan
semua prosedur dari penelitian sejak dari tujuan penelitian hingga analisis
data. Pembuatan rancangan penelitian sendiri bertujuan agar penelitian bisa
dijalankan dengan lancar.
Umumnya, komponen yang biasa
terdapat di dalam rancangan suatu penelitian itu meliputi
1. Tujuan dari penelitian
2. Jenis dari penelitian yang hendak
digunakan
3. Unit atau populasi analisis
penelitian
4. Rentang waktu maupun tempat
dilakukannya penelitian
5. Teknik pengambilan sampel
6. Teknik pengumpulan data
7. Definisi dari operasional variabel
penelitian
8. Pengukuran variabel penelitian
9. Teknik analisis data
10. Instrumen pencarian data
B.
Manfaat Rancangan Usulan Penelitian
Pengertian penelitian mengandung 2
manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian
yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian
verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut
tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian
terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa
menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
2. Manfaat
Praktis
Pada sisi
lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun
lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan
pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua
manfaat penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian,
sebagaimana dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.
C. Syarat
Rancangan Usulan Penelitian
1) Harus memenuhi syarat-syarat
sistematis,
2) Harus Konsisten dan operasional.
3) Dalam penyusunannya perlu
memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode, dan strategi yang
efektif.
D. Langkah
Kerja Rancangan Usulan Penelitian
Langkah kerja dalam rancangan penelitian dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu :
1) Bagian awal, berisi mengidentifikasi
masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian pustaka, mengidentifikasi
variabel, dan menyusun instrument.
2) Bagian inti, melaksanakan penelitian, termasuk melakukan
observasi, pengambilan data, dsb.
3) Bagian akhir, panyusunan laporan dan
publikasi hasil penelitian.
E. Bentuk dan Isi Penelitian
Bentuk dan isi penelitian terdiri dari
Ø JUDUL
Ø ABSTRAK
Ø LEMBAR PERSETUJUAN
Ø KATA PENGANTAR
Ø DAFTAR ISI
Ø DAFTAR LAMPIRAN
Ø DAFTAR TABEL
Ø BABI. PENDAHULUAN
a)
Latar
Belakang Masalah
b)
Perumusan Masalah
c)
Tujuan
dan Manfaat Penulisan
1) Tujuan Penulisan
2) Manfaat Penulisan
BAB II. KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI
PENULISAN
a) Kajian Teoretis
b) Kerangka Berpikir
c) Metodologi Penulisan
BAB III. PEMBAHASAN (judul sesuai topic masalah yang dibahas)
a) Deskripsi Kasus
b) Analisis Kasus
BAB IV. KESIMPULAN
a) Kesimpulan
b) Sara
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN (termasuk synopsis gambaran umum perusahaan yang ditulis)
F.
Langkah Penulisan Laporan Penulisan
Berikut ini adalah beberapa langkah
penulisan laporan ilmiah yang patut diperhatikan:
1) Tuliskan outline secara sederhana
dengan mengatur topik-topik dalam urutan yang logis, konsisten, dan sistematis.
2) Kembangkan outline tersebut dengan
cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
3) Tuliskan hal yang akan diuraikan
pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
4) Cantumkan pada setiap judul,
subjudul, bagian, dan subbagian beberapa tabel, grafik, gambar, atau analisis
statistik yang dapat melengkapi argumentasi dalam bahasan.
5) Penulisan laporan mengacu pada
outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar, atau analisis
statistik lain.
6) Pada awal menulis, jangan terlalu
memperhatikan gaya bahasa yang digunakan karena penulis harus langsung menuju
sasaran untuk menyelesaikan draft pertama dari laporan lengkap.
7) Gaya bahasa, sebaiknya, diperbaiki
setelah draft pertama dari laporan lengkap selesai ditulis, dengan
memerhatikan:
Ø konsistensi dan kesinambungan materi
Ø menghilangkan pengulangan makna
kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi ringkas dan
memperhatikan cara penulisan rujukan.
Berikut ini adalah hal-hal yang
harus diperhatikan saat penulisan rujukan atau daftar pustaka. Laporan ilmiah,
biasanya, dilengkapi dengan daftar pustaka. Daftar pustaka berisi daftar
buku-buku atau referensi yang dijadikan rujukan dalam laporan ilmiah.
Berikut cara penulisan daftar
pustaka.
1.
Nama
penulis dalam daftar pustaka dituliskan secara terbalik.
Artinya,
nama belakang ditulis di awal. Lalu, diikuti nama depannya. Cara penulisan ini
berlaku secara internasional, tanpa mengenal tradisi dan kebangsaan.
Contoh:
Mochtar Lubis ditulis Lubis, Mochtar.
Djago
Tarigan ditulis Tarigan, Djago.
2.
Jika
sumber buku tersebut ditulis oleh dua orang, nama pengarang dituliskan
semuanya, tetapi nama yang penulisannya dibalikkan hanya nama penulis yang
pertama.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra
Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung: Katarsis.
3.
ika
sumber buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama
penulis pertama dan diikuti dengan et all. (et allii = dan lain-lain) atau dan
kawan-kawan (dkk.).
Contoh:
Elias,
Maurice J. (dkk.) 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
4.
Penulisan
judul buku digarisbawahi atau dicetak miring.
5.
Urutan
penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad penulis setelah nama penulis
dibalik. Dalam daftar pustaka, tidak perlu digunakan nomor urut.
6.
Baris pertama diketik mulai ketukan pertama dari batas tepi
margin dan baris berikutnya diketik mulai ketukan kelima atau satu tab dalam
komputer.
7.
Jarak antara baris pertama dengan baris berikutnya yang
merupakan kelanjutannya adalah spasi rapat. Jarak antara sumber satu dengan
sumber lainnya adalah spasi ganda.
Contoh: Sofia,
Adib dan Sugihastuti. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam
Layar Terkembang. Bandung: Katarsis.
Elias,
Maurice J. (dkk.) 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
Berdasarkan penjelasan tersebut,
unsur-unsur dalam Daftar Pustaka dapat kita gambarkan seperti berikut:
Nama Penulis (dibalik). Tahun terbit. Judul buku. Kota
terbit: Penerbit.
Selain memperhatikan
bagian-bagiannya, perhatikan pula penggunaan tanda baca. Selain buku, artikel
surat kabar, makalah, dan skripsi atau tesis pun sering dijadikan sumber
rujukan karya tulis.
Berikut cara penulisannya dalam
Daftar Pustaka
1. Sumber
berupa artikel surat kabar
Cara
penulisannya:
Kusmayadi,
Ismail. 2007. “Optimistis Menghadapi Ujian Nasional”. Pikiran Rakyat (18 April
2007).
2. Sumber
berupa makalah
Cara
Penulisannya:
Harjasudana,
Ahmad Slamet. 1999. “Kondisi Kebahasaan dan Pendidikan Bahasa Dikaitkan dengan
Pengembangan Kompetensi Komunikatif”. Makalah seminar, UPI Bandung.
3. Sumber
berupa skripsi atau tesis
Cara
penulisannya:
Rahmawati,
Eva. 2007. Pelajaran Membaca Cepat dengan Teknik Browsing (Kuasi Eksperimen
terhadap Siswa Kelas VII SMP Handayani 2 Tahun Pelajaran 2006/2007). Skripsi
Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
4. Sumber dari internet
a) Jika
karya perorangan, cara penulisannya:
Pengarang/penyunting.
Tahun. Judul (edisi). [jenis medium].Tersedia: alamat di internet. [tanggal
akses].
Contoh: Thompson,
A. 1998. The Adult and the Curriculum. [Online].[30 Maret 2000].
b) Jika
artikel dalam surat kabar, cara penulisannya:
Pengarang.
(tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama surat kabar [jenis media], jumlah halaman.
Tersedia: alamat internet [tanggal akses].
Contoh: Cipto,
B. (2000, 27 April). “Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi
Bisa Runtuh”. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8.
SUMBER :
https://suparman11.wordpress.com/2013/02/17/rancangan-usulan-penelitian/